Untuk penggemar setia Honda, kuartal 2 (Mei/Juni) adalah waktu yang selalu ditunggu-tunggu, karena pada saat ini lah CEO Honda mengeluarkan arahan bisnis yang akan datang. Meskipun berbicara seputar bisnis, arahan ini umumnya sedikit mengumbar lini produk dari Honda.
Untuk membaca rangkuman pernyataan CEO Honda Takahiro Hachigo san silahkan klik di sini (bahasa Inggris). Yang mau membaca rangkuman dari rangkuman dalam bahasa Indonesia, silahkan lanjut ke bawah.
Hachigo san menekankan bahwa model Honda global (Accord, Civic, CR-V, Fit/Jazz dan Vezel (HR-V) akan mendapatkan lebih sedikit model dari yang ada sekarang. Hal ini tidak berpengaruh di Indonesia, namun di Amerika Serikat, Accord, Civic, CR-V, Fit dan HR-V memiliki model dan konfigurasi yang sangat banyak. Sebagai contoh, Honda Accord di Amerika Serikat memiliki 6 model, dari LX, EX, EX-L, Hybrid, Sport, dan Touring. Penyederhanaan model ini tidak ada efek langsung kepada pengguna setia Honda karena keputusan ini diambil untuk memangkas ongkos produksi dan ongkos inventory saja.
Arahan bisnis yang paling signifikan untuk pengguna dan pecinta Honda adalah pengenalan arsitektur mobil global baru. Mulai tahun depan, Honda akan mengadopsi arsitektur atau platform mobil dengan pembagian konten lebih tinggi. Untuk ASEAN, kita sudah merasakan platform mobil dengan pembagian konten tinggi ini, yaitu di keluarga Brio/BR-V/Mobilio. Tentu saja untuk trio mobil tersebut ada penekanan tinggi di ongkos produksi sehingga terlalu banyak komponen yang sama. Untuk model global, rasanya pembagian komponen tidak akan terlalu terlihat di eksterior, hanya di bagian rangka saja
Honda juga akan mengurangi jam kerja untuk pengembangan kendaraan massal hingga 30% sampai tahun 2025 dan akan mengarahkan sumber dayanya ke dalam pengembangan teknologi baru.
Yang terakhir adalah fokus elektrifikasi dan kendaraan energi alternatif Honda secara global. Honda akan tetap kukuh mengusung teknologi hybrid i-MMD (Intelligent Multi Mode Drive) yang berfungsi serupa dengan Toyota HSD (Hybrid Synergy Drive) dan akan memasarkan solusi ini secara aktif. Di Eropa Honda juga akan meluncurkan mobil listrik murni pertamanya yang diberi nama Honda E.
Apakah arahan 2019 ini dapat terealisasi dengan baik? Pemasaran hybrid Honda secara global sedikit terlambat. Ketika orang berbicara hybrid, semua sudah menengok Toyota. Upaya Honda di era hybrid awal dengan teknologi IMA (Integrated Motor Assist) tidak berjalan sesuai harapan, karena rupanya sedikit yang perduli dengan kenikmatan berkendara dibandingkan dengan orang-orang yang mencari mobil irit. Mobil hybrid di era awal yang diusung oleh Toyota Prius memberikan sensasi berkendara yang aneh. Dengan rem regenerasi yang membuat mobil mengurangi kecepatan ketika pedal gas diangkat membuat menyetir mobil hybrid Toyota terasa aneh. Dengan IMA, mengendarai mobil hybrid Honda serasa menyetir mobil biasa. Sayang hal ini juga membuat mobil hybrid Honda kalah irit dengan mobil hybrid Toyota.
Semoga arahan ini akan menghasilkan kendaraan-kendaraan yang lebih inovatif lagi.
Sumber: Honda news room